Selasa, 06 Agustus 2024

Lingkaran Paskah (Bagian 16)

 *Lingkaran Paskah (Bagian 16)*

*Unsur Khas dalam Ibadat Jumat Agung*


Ibadat Jumat Agung mengandung unsur-unsur khas yang mendalam, menyoroti keseriusan dan sakralitas pengorbanan Yesus Kristus:


1. Prosesi Keheningan: Imam dan petugas berarak masuk tanpa musik atau nyanyian, langsung menghormati altar dengan merebahkan diri sebagai simbol pengakuan kefanaan manusia.


2. Pewartaan Injil Kisah Sengsara: Diinginkan agar pewartaan Kisah Sengsara Tuhan dibawakan dengan kesungguhan liturgis, memfokuskan pada Yesus sebagai pusat cerita. Diakon yang membawakan kisah sengsara harus meminta berkat dari Imam Selebran terlebih dahulu, tetapi jika awam tidak perlu.


3. Doa Umat Meriah: Dengan sepuluh intensi doa yang spesifik, mencakup doa untuk Gereja, Paus, semua anggota Gereja, calon baptis, kesatuan Kristen, dan berbagai kelompok lain, termasuk mereka yang tidak beriman. Ini menekankan luasnya cakupan doa Gereja.


4. Penghormatan Salib Suci: Puncak dari Ibadat ini, dilakukan dengan tiga seruan “Lihatlah kayu salib...” dan pengungkapan salib secara bertahap. Penghormatan dilakukan oleh semua umat, menekankan penghormatan pribadi dan bersama tanpa perlu memperbanyak jumlah salib.


5. Ritus Komuni: Diawali dengan persiapan altar dan penempatan sibori berisi Tubuh Kristus, lalu diakhiri dengan Doa Penutup yang diikuti doa untuk umat. Ini mengingatkan pada pentingnya Ekaristi meskipun tidak ada perayaan Ekaristi pada hari ini.


6. Ritus Penutup: Diakhiri bukan dengan berkat tradisional, melainkan Imam mengulurkan tangan atas umat sebagai tanda berkat, diikuti dengan prosesi keluar dalam keheningan atau meninggalkan ruang untuk berdoa dan merenung.


Ibadat Jumat Agung mengajak kita untuk merenungkan lebih dalam pengorbanan Yesus, menghormati salib sebagai simbol penderitaan dan kemenangan atas dosa dan maut, serta menghidupi panggilan untuk cinta dan pelayanan. Kesederhanaan, keheningan, dan kekhusyukan ibadat mengingatkan kita pada kebesaran misteri paskah yang kita rayakan.


© Mysterium Fidei & Sacra Ministeria

#seriteologiliturgi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar