Apa yang Sebenarnya Dilakukan oleh Vatikan II
Bagi banyak orang saat ini, Konsili Vatikan II masih menjadi peristiwa yang kontroversial. Kaum tradisionalis sering melihatnya sebagai momen dalam sejarah ketika ritual disederhanakan, tradisi ditinggalkan, dan mistisisme ditukar dengan hal-hal yang biasa dan mudah diakses. Sementara Gereja sebelum Vatikan II dipandang lebih transenden, Vatikan II bertujuan untuk memulihkan sifat esensial dari orang yang dibaptis dan memobilisasi umat awam sebagai murid-murid misionaris.
Perubahan-perubahan dan Sasaran-Sasaran Utama:
- Pemuridan Aktif: Vatikan II adalah sebuah konsili reformasi, yang berfokus pada pemuridan aktif di antara mereka yang telah dibaptis. Tujuannya bukan untuk memodernisasi atau meniru Protestan, melainkan untuk memanggil dan mempersiapkan kaum awam untuk sebuah kehidupan misi.
- Reformasi Liturgi: Konsili menekankan sentralitas perayaan Ekaristi dan mendorong partisipasi aktif kaum awam. Hal ini mencakup pembaruan liturgi, seperti penggunaan bahasa daerah, perluasan liturgi, dan pelayan awam.
- Memberdayakan Kaum Awam: Lumen Gentium menyatakan bahwa setiap orang Kristen memiliki panggilan untuk menjadi kudus. Lumen Gentium menekankan bahwa identitas utama Gereja bukanlah status hirarkis, melainkan baptisan, yang menegaskan peran kaum awam sebagai imam, nabi, dan raja.
- Fokus pada Kitab Suci: Dei Verbum menyoroti bahwa Sabda Allah mengacu pada pewahyuan Allah di dalam Yesus Kristus. Hal ini mendorong umat beriman untuk mempelajari Kitab Suci secara mandiri dan terlibat dengan pertanyaan-pertanyaan teologis.
- Peran Misioner Gereja: Gaudium et Spes menandai sebuah pergeseran yang signifikan dalam pendekatan Gereja, dengan menekankan martabat pribadi manusia dan peran Gereja dalam membentuk budaya, ekonomi, dan kehidupan sosial. Umat awam didorong untuk hidup sebagai misionaris dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak dan Keberhasilan:
- Iman yang hidup: Vatikan II berhasil memanggil dan melatih para misionaris di antara kaum awam. Jumlah umat Katolik di seluruh dunia meningkat dua kali lipat sejak Konsili, dengan pertumbuhan yang signifikan di Afrika dan Asia.
- Partisipasi Aktif: Keterlibatan umat awam dalam katekisasi, liturgi, dan evangelisasi telah meningkat secara dramatis.
- Penjangkauan Sosial: Gereja tetap menjadi organisasi amal terbesar di dunia, dengan jangkauan sosial yang luas.
Meskipun beberapa tradisi dan kebiasaan telah berubah, fokus Vatikan II untuk memberdayakan kaum awam dan memperbaharui misi Gereja telah menghasilkan pertumbuhan dan semangat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam iman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar