Rabu, 17 Januari 2024

Perbedaan antara Devosi dan Misa (Bagian 3)



Perbedaan antara Devosi dan Misa (Bagian 3)


Mengapa pembedaan antara Devosi dan Misa ini penting?

Pembedaan antara Devosi dan Misa menjadi semakin penting sejak Pembaharuan Liturgi dalam Konsili Vatikan II. Sebelum Konsili Vatikan II, pelaku utama dalam Misa ketika itu adalah imam dan para pembantunya di sekitar altar saja. Semua bacaan dan doa memakai bahasa latin yang banyak tidak dipahami oleh umat. Bahkan, pada beberapa bagian doa (seperti Doa Syukur Agung misalnya), doa tersebut harus didoakan dengan berbisik dan tidak boleh dengan suara lantang. Hal tersebut ditambah lagi dengan pada saat itu saat merayakan Ekaristi, imam dan umat sama-sama menghadap ke timur, sehingga umat hanya bisa melihat punggung dari imam tersebut. Hanya beberapa kali saja ketika imam mengucapkan _Dominus Vobiscum_ (Tuhan bersamamu) dan beberapa kesempatan lain, imam membalikkan badannya dan menghadap umat.

Karena umat pada saat itu tidak paham apa yang diucapkan oleh imam dan juga tidak tahu apa yang terjadi di Altar (karena tidak kelihatan), oleh karena itu umat pun berusaha menyibukkan diri masing-masing dengan devosi-devosi yang mereka lakukan dari tempat duduk masing-masing. Sambil menantikan komuni, ada yang mengisi "kekosongan waktu" itu dengan doa rosario, novena, dan doa-doa devosi lainnya. Akibatnya, perayaan liturgi bercampur dengan "devosi-devosi" yang dilakukan oleh umat sendiri-sendiri. Jadi, Imam misa sendiri dan umat juga sibuk sendiri dengan devosinya masing-masing.

Sesudah Konsili Vatikan II, Gereja membaharui banyak hal dalam Misa sehingga umat bisa terlibat secara aktif. Doa dan Nyanyian diperbolehkan dalam bahasa masing-masing, imam menghadap ke umat sehingga umat sudah bisa melihat secara langsung apa yang terjadi di Altar. Dari awal hingga akhir ekaristi, umat sudah bisa memahami apa yang sedang didoakan imam dan perikop kitab suci apa yang sedang dibacakan. Dari awal hingga akhir gerak gerik imam di sekitar altar sudah bisa dilihat dengan jelas. Semua ini dilakukan agar umat sungguh bisa mengikuti misa dengan kesadaran penuh dan aktif dalam perayaan ekaristi. 

Oleh karena itu, kurang tepat rasanya jika dalam perayaan ekaristi hari ini kita masih membawa devosi di dalamnya meskipun itu dilakukan sendiri-sendiri, misalnya: berdoa rosario di tengah-tengah perayaan ekaristi, dsb. 


*©️ Mysterium Fidei*

#serispiritualitasekaristi

Untuk bergabung dengan grup 'Mysterium Fidei' (Info liturgi untuk umat), cukup klik di sini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar