Rabu, 17 Januari 2024

Perbedaan antara Devosi dan Misa (Bagian 2)



Perbedaan antara Devosi dan Misa (Bagian 2)

Saat ini, kita sering menemukan tantangan ketika orang-orang cenderung membawa unsur-unsur devosi ke dalam Liturgi. Ada kecenderungan untuk tidak membedakan antara momen devosi dan saat-saat Liturgi. Kita harus waspada terhadap kecenderungan halus ini.

Ingatlah ketika kita berdoa dalam Liturgi, "doa pujian kami tidak menambah apa-apa pada kebesaran-Mu, Tuhan", kita sedang diingatkan bahwa di dalam Liturgi, bukan aksi kita yang membuat Misa menjadi indah atau bermakna.

Berbeda dengan devosi kesalehan populer yang melibatkan emosi dan perasaan kita, Misa fokusnya berbeda. Misa bukan tentang kita, tetapi tentang Tuhan. Bukan tentang apa yang kita lakukan di hadapan Tuhan, melainkan apa yang Tuhan lakukan untuk kita.

Untuk menggambarkannya, bayangkan dalam Misa kita seperti penonton aktif yang menyaksikan pemain bola terbaik beraksi di lapangan (seperti Messi atau pemain hebat lainnya 😇). Kita terlibat penuh, aktif, dan sadar dalam 'permainan' (Misa) melalui partisipasi kita (berdiri, bernyanyi, berlutut, menjawab doa, dll), namun selalu ingat bahwa bukan kita yang 'mencetak gol'.

Seperti dalam sebuah film, Misa adalah 'Produksi Khusus' dari Tuhan. Dia adalah Produser Eksekutif. Peran kita adalah untuk 'memainkan bagian' yang ditugaskan kepada kita, entah sebagai imam, lektor, pemazmur, atau umat. Semua terlibat secara sadar, penuh, dan aktif, dan tidak ada yang hanya sekadar menjadi pemirsa. Kehadiran umat bukanlah seperti pemirsa televisi yang duduk diam saja, tetapi diharapkan sungguh umat menghayati peran mereka dengan memberikan respon tanggapan terhadap ajakan imam, berdiri, duduk, dan bernyanyi.


Itulah Misa.


*©️ Mysterium Fidei*

#serispiritualitasekaristi

Untuk bergabung dengan grup 'Mysterium Fidei' (Info liturgi untuk umat), cukup klik di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar