Mungkin Media Sosial Bukan Untuk Anda...
Internet mungkin adalah penemuan terbesar dalam sejarah kita. Dengan internet, kita bisa mendapatkan informasi, lagu, video, dan gambar dari seluruh dunia. Kita bisa menghubungi orang-orang dari belahan dunia lain dan membeli barang apa pun hanya dengan satu klik. Internet telah digunakan untuk menjatuhkan kediktatoran, menyebarkan demokrasi, dan menyebarkan kabar baik. Internet memang memberikan banyak manfaat dan bisa digunakan untuk tujuan yang luar biasa oleh beberapa orang. Tetapi, bagaimana dengan Anda?
Cobalah bertanya pada diri Anda sendiri: apakah hidup Anda lebih baik dengan adanya internet dan media sosial? Apakah Anda lebih bahagia dengan TikTok? Apakah Instagram membuat Anda lebih puas? Apakah Facebook membantu membangun kebajikan dalam diri Anda? Apakah waktu yang Anda habiskan di YouTube membuat Anda lebih baik secara mental, emosional, fisik, dan spiritual?
Bagi sebagian orang, jawabannya mungkin ya. Mereka menggunakan media sosial untuk menyebarkan kebahagiaan dan kebenaran, terhubung dengan orang-orang tercinta, dan belajar tentang keajaiban dunia. Itu bagus, teruskan!
Namun, bagi sebagian lainnya, media sosial bisa menjadi sumber penderitaan mental dan emosional yang besar. Banyak orang, terutama remaja putri, merasa tidak puas dengan tubuh mereka, cemas dengan penampilan, rendah diri, dan depresi. Media sosial bisa menjadi tempat untuk menyalurkan amarah dan agresi, bahkan untuk membully, membenci, dan menyebarkan kebencian. Hal ini membuat saya sedih melihat orang-orang yang mengaku Kristen, tetapi berkata hal-hal yang tidak pantas di media sosial.
Ada juga yang menggunakan media sosial untuk menyebarkan dan terjebak dalam informasi yang salah. Informasi sensasional dan kontroversial sering kali mendapat perhatian lebih, sehingga ketakutan menyebar, kebohongan diperbesar, dan pendapat yang ekstrem menjadi sorotan. Media sosial bukan untuk orang yang mudah tertipu atau lemah hati.
Bagi sebagian orang, media sosial adalah kecanduan dopamin yang selalu menginginkan lebih tetapi tidak pernah terpenuhi. Berjam-jam menggulir, mendapat sedikit kesenangan sesaat, kemudian merasakan rasa bersalah, malu, dan hampa. Sementara itu, ada banyak kebajikan yang bisa tumbuh jika waktu tidak terbuang. Ada buku yang bisa dibaca, hubungan yang bisa dipelihara, petualangan di alam yang bisa dilakukan, doa yang bisa didaraskan.
Saat kita mengevaluasi tindakan kita, kita tidak hanya perlu melihat dampaknya pada diri kita. Kita harus mempertimbangkan apa yang bisa kita lakukan sebagai gantinya. Adakah hal lain yang lebih baik yang bisa kita lakukan dengan hidup kita?
Pertanyaan Penting
Maka saya ajukan pertanyaan penting ini: Apakah media sosial membuat Anda lebih dekat dengan keselamatan dan Kerajaan Surga? Jika ya, teruskan. Ada banyak sumber daya dan peluang luar biasa yang bisa kita manfaatkan. Namun, jika tidak, jika media sosial malah membuat hidup Anda kurang bahagia dan menjauhkan Anda dari keselamatan, maka saya sarankan Anda untuk berhenti menggunakannya. Hapus akun Anda. Jangan masuk lagi. Jika media sosial menjauhkan Anda dari Kristus, ini adalah keputusan mudah untuk menjauh dan tidak pernah kembali.
Yesus mengajarkan hal ini kepada murid-muridnya. Dalam Khotbah di Bukit, Injil Matius, Ia mengatakan, jika matamu menyebabkan kamu berdosa, cungkil dan buanglah. Lebih baik kehilangan satu anggota tubuh daripada seluruh tubuh dilempar ke neraka. Jika tanganmu menyebabkan kamu berdosa, potong dan buanglah. Lebih baik kehilangan satu anggota tubuh daripada seluruh tubuh masuk neraka.
Ini tidak hanya berlaku untuk media sosial, tetapi juga untuk hal-hal lain yang membuat kita jauh dari Tuhan. Mungkin media sosial tidak menyebabkan Anda berdosa, tetapi ada hal lain seperti alkohol, makanan tertentu, tempat tertentu, atau orang tertentu. Jika hal-hal ini menyebabkan Anda berdosa, Anda perlu menghindarinya.
Sebagai manusia, kita seringkali lupa dan fokus pada saat ini tanpa memikirkan masa depan. Kita harus berhenti membuang waktu dan menyadari bahwa tidak ada yang lebih penting daripada keselamatan kita. Saatnya untuk membuat perubahan besar, terutama menjelang masa Prapaskah. Periksalah hidup Anda di media sosial dan buat penyesuaian yang diperlukan.
Untuk beberapa dari Anda, ini mungkin berarti mengenali godaan khusus yang ditimbulkan oleh media sosial dan mengubah pendekatan Anda. Mungkin Anda tidak kesulitan dengan nafsu, tetapi mengalami masalah dengan harga diri. Mungkin Anda pandai mengatur waktu, tetapi menjadi tidak ramah dalam komentar.
Lakukan pemeriksaan batin setelah Anda menggunakan ponsel sebentar dan lihat apakah ada yang perlu diubah. Mungkin pengalaman media sosial Anda tidak sepenuhnya sia-sia, tetapi ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki.
Untuk yang lain, ini mungkin berarti menghentikannya sepenuhnya, baik untuk 40 hari sebagai percobaan atau selamanya. Internet memang bisa menawarkan banyak manfaat, tetapi jika tidak membuat Anda tumbuh dalam kesucian, lebih baik menjauhinya. Beberapa orang bisa minum alkohol tanpa masalah, sementara yang lain tidak bisa. Dibutuhkan kerendahan hati dan keberanian untuk menyadari bahwa Anda termasuk dalam kelompok yang terakhir.
Apakah Anda memiliki kerendahan hati untuk mengakui bahwa Anda memiliki masalah? Apakah Anda memiliki keberanian untuk melakukan apa yang perlu Anda lakukan? Jika ada yang membuat Anda jauh dari surga, sekaranglah saatnya untuk memutuskan hubungan. Lebih baik diterima di surga dengan satu tangan dan tanpa smartphone daripada masuk neraka dengan semua aplikasi yang bisa Anda bayangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar