Apa yang Anda Kurbankan dalam Masa Adven?
Banyak orang melihat masa Adven sebagai waktu untuk berbelanja, mendekorasi rumah, atau menerima hadiah kecil setiap hari menjelang Natal. Namun, tahukah Anda bahwa Adven dulunya adalah waktu untuk berpuasa dan melakukan penebusan dosa? Bahkan sekarang, beberapa orang seperti kaum Fransiskan masih melakukannya. Mengapa praktik ini penting, dan bagaimana kita bisa menghidupkan kembali semangat itu?
Pada abad ke-4, Adven adalah waktu persiapan serupa dengan masa Prapaskah (Lent). Umat Kristen baru yang ingin dibaptis harus menjalani puasa dan doa selama 40 hari sebelum Natal, mirip dengan persiapan Paskah. Lama-kelamaan, praktik ini menjadi lebih singkat dan tidak seketat dulu, namun beberapa orang seperti Santo Fransiskus dan Santo Charles Borromeo tetap menekankan pentingnya berpuasa selama Adven.
Saat ini, Gereja tidak mewajibkan puasa selama Adven, namun kita perlu bertanya, apakah persiapan kita selama Adven sudah benar-benar mempersiapkan kita menyambut Yesus di hari Natal? Banyak dari kita terlalu fokus pada belanja dan pesta, sehingga melupakan makna sebenarnya dari Adven.
Mungkin ini saatnya kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih berarti. Anda bisa mencoba mengorbankan sesuatu selama empat minggu, seperti mengurangi waktu di media sosial dan menggantinya dengan doa, menyumbangkan uang atau waktu untuk membantu sesama, atau berpuasa beberapa hari dalam seminggu.
Adven mungkin tidak dianggap seperti Prapaskah lagi, tetapi ada alasan mengapa dulu itu penting. Ada buah rohani yang bisa kita raih dari praktik ini, dan mungkin itulah yang kita butuhkan saat ini. Jika Anda merasa bahwa masa Adven berlalu terlalu cepat tanpa makna, menghidupkan kembali praktik puasa kuno bisa jadi adalah jawabannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar