Senin, 22 Januari 2024

Mengenal Pengertian Liturgi (Bagian 3)



Liturgi adalah .... Sebuah Tindakan Bersama!

Jika definisi liturgi yang yuridis dan estetis ditolak oleh Gereja, lalu bagaimana seharusnya kita mengerti "Apa itu Liturgi?" 

Pertama-tama, harus dipahami bahwa setiap definisi pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dokumen gereja banyak menuliskan definisi-definisi yang beraneka ragam tentang liturgi yang menekankan berbagai makna teologisnya. Akan tetapi, bagi kita sekarang saya ingin menekankan sebuah definisi liturgi. Saya ingin memperkenalkan sebuah definisi yang sekiranya cukup mudah untuk diingat, yakni: Liturgi adalah Tindakan Bersama yang Sakral, Ritual, Formal, Memorial dan Transformational (TB-SRFMT). Pengertian ini akan kita bahas satu-persatu.

Liturgi adalah sebuah Tindakan Bersama. Liturgi adalah sebuah perayaan iman bersama, dan bukan perseorangan. Oleh karena itu, semua yang ikut dalam liturgi diundang untuk berpartisipasi secara aktif, karena liturgi bukan sebuah pertunjukan/tontonan. Dalam liturgi, semua orang diundang untuk terlibat melalui nyanyian, doa, mendengarkan dan merespons. Oleh karena itulah dalam liturgi, ada banyak hal yang diciptakan agar semua orang bisa berpartisipasi aktif, seperti: tata gerak, musik dan nyanyian, dialog respon antara imam dan umat. Oleh karena itu, prinsip utama yang harus dipedang dalam liturgi adalah segala hal, yang menghalangi partisipasi umat harus dihindari.

Beberapa contoh hal kecil yang dapat dilihat kembali untuk mendukung partisipasi umat:

- Penataan Gereja, khususnya bangku umat. Banyak Gereja sungguh-sungguh mengejar kapasitas gereja yang benar-benar maksimal. Oleh karena itu, tidak jarang bangku-bangku disusun demikian rapatnya sehingga orang jadi tidak nyaman lagi untuk berdiri, berlutut dan melakukan gerakan liturgis lainnya.

- Dalam dialog antara imam dan umat, hendaknya masing-masing sungguh menyadari bagiannya masing-masing dan tidak saling mengambil bagian satu sama lain. Misalnya: Ketika membuat tanda salib di awal perayaan ekaristi, Imam mengatakan "Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus". Hendaknya imam menahan diri dan membiarkan umat menjawab "Amin" karena itu adalah bagian penting dalam dialog tersebut, walaupun sangat singkat.

- Pemilihan lagu yang akan dinyanyikan dalam perayaan ekaristi. Variatio semper delectat, (Variasi itu selalu menyenangkan). Lagu baru memang selalu menyenangkan untuk dibawakan, karena menghadirkan nuansa baru dalam peribadatan. akan tetapi, dalam memilih lagu, hendaknya disesuaikan antara lagu yang baru dan lagu yang sudah biasa dipakai, agar umat yang hadir tidak hanya menjadi penonton saja.


© Mysterium Fidei

#serispiritualitasekaristi

Untuk bergabung dengan grup 'Mysterium Fidei' (Info liturgi untuk umat), cukup klik di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar