4 Dogma Katolik Tentang Maria
Maria, ibu Yesus, adalah sosok penting dalam iman Katolik. Berikut adalah empat dogma utama yang diajarkan Gereja Katolik tentang Maria:
1. Maria Dikandung Tanpa Dosa
Dogma ini menyatakan bahwa Maria dilahirkan tanpa dosa asal. Dalam tindakan cinta yang luar biasa, Tuhan menjaga Maria dari dosa karena mempersiapkannya sebagai ibu Yesus. Seperti Hawa sebelum jatuh ke dalam dosa, Maria tidak memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa, dan dia memilih untuk tetap setia pada Tuhan. Dogma ini diresmikan oleh Paus Pius IX pada tahun 1854 dalam dokumen Ineffabilis Deus.
2. Maria, Bunda Allah (Theotokos)
Maria disebut Bunda Allah karena melahirkan Yesus yang memiliki dua sifat, manusia dan ilahi. Ini ditegaskan pada Konsili Efesus tahun 431, yang menegaskan bahwa Maria adalah ibu dari Yesus secara keseluruhan, bukan hanya kemanusiaannya. Gelar Theotokos berarti "Pembawa Tuhan," menandakan peran pentingnya dalam misteri inkarnasi.
3. Maria Tetap Perawan (Perpetual Virginity)
Gereja mengajarkan bahwa Maria tetap perawan sebelum, selama, dan setelah kelahiran Yesus. Ini adalah keyakinan yang diterima luas sejak awal gereja dan ditegaskan dalam dokumen dan liturgi Gereja selama berabad-abad. Meskipun Alkitab menyebutkan "saudara-saudara" Yesus, Gereja memahami ini sebagai saudara sepupu atau kerabat dekat, bukan anak-anak lain dari Maria.
4. Pengangkatan Maria ke Surga (Assumption)
Dogma ini menyatakan bahwa setelah akhir hidupnya di bumi, Maria diangkat ke surga dengan tubuh dan jiwanya. Didefinisikan oleh Paus Pius XII pada tahun 1950 dalam ensiklik Munificentissimus Deus, dogma ini menunjukkan bahwa Maria, yang bebas dari dosa dan memiliki hubungan fisik dengan Tuhan, layak untuk bersatu dengan-Nya sepenuhnya di surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar